Liputan6.com/ HenryHenry / 18 Mei 2022, 11:31 WIB
Liputan6.com, Jakarta – Para delegasi G20 sepakat menciptakan iklim pariwisata berkelanjutan dengan menghadirkan pembiayaan internasional dalam upaya transformasi menuju iklim tersebut. Kesepakatan ini dibuat dalam Tourism Working Group (TWG) 1 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 11 Mei 2022.
Dalam bingkai keberlanjutan, keberhasilan pariwisata tak hanya diukur dalam jumlah pengunjung saja. Keberhasilan juga harus difokuskan pada dampak positif yang bisa diberikan sektor tersebut terhadap peningkatan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian alam.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Selasa, 17 Mei 2022, harus ada aksi konkret ketika berbicara mengenai pariwisata berkelanjutan. Salah satu yang ditawarkan Indonesia adalah solusi berbasis alam.
“Contohnya, sedotan purun dari sejenis rumput teki-tekian yang memiliki batang lurus, berongga, dan tidak berdaun efektif untuk digunakan sebagai pengganti sedotan plastik,” terang Sandiaga Uno.
Dalam menciptakan iklim pariwisata berkelanjutan, tentunya produk-produk yang dihasilkan harus sesuai dengan prinsip-prinsip ini. Di antaranya bagaimana produk pariwisata dan ekonomi kreatif bisa meminimalkan limbah agar lingkungan tidak tercemar.
Ia menyebut wisata kuliner sebagai contoh. Di samping memenuhi kebutuhan primer wisatawan saat di tempat wisata, kuliner juga bisa menjadi penyumbang masalah sampah yang kerap kali tidak sedikit. Bentuknya beragam, mulai dari sisa makanan yang tidak dihabiskan hingga kemasan plastik yang dihasilkan dan bahkan dibuang sembarangan.
Ada lagi soal pengurangan emisi karbon. Target pengurangan emisi karbon sekitar 25 persen pada 2030 di sektor pariwisata, berdasarkan penelitian UNWTO pada Desember 2019, memerlukan dukungan pembiayaan, termasuk kemungkinan pembentukan dana internasional untuk menetralisir iklim dalam sektor pariwisata.
Artikel asli : https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4964838/usaha-kemenparekraf-ciptakan-iklim-pariwisata-berkelanjutan-jelang-ktt-g20