Kumparan.com /Red /6 Juli 2021, 16:28 WIB
Selama masa pandemi, industri fashion menjadi salah satu sektor yang mengalami kerugian. Hal ini terjadi karena masyarakat dituntut untuk bijak dalam mengatur keuangan dan fashion pun tidak lagi menjadi prioritas. Kini setelah satu setengah tahun hidup dalam pandemi, secara perlahan industri fashion sudah mulai bangkit dan menghadirkan banyak inovasi produk yang bisa memudahkan gaya hidup kita selama masa yang menantang ini.
Untuk mendukung perkembangan tersebut, The Bespoke Fashion Consultan (TBF Consultant), fashion platform yang memberikan jasa untuk para pebisnis muda, brand owner, atau desainer dalam mewujudkan mimpi mereka untuk membuat label fashion, mengadakan Bali Kembali Movement pada 24-25 Juni lalu. Bekerja sama dengan gerakan Bali In Your Hands, acara ini diselenggarakan untuk membantu ekonomi kreatif Bali yang selama masa pandemi mengalami penurunan drastis. Bali Kembali Movement juga bertujuan mendorong pelaku usaha kreatif di Bali untuk terus menerapkan konsep keberlanjutan atau sustainability dalam proses pembuatan produk.
Digelar di Maya Sanur Resort & Spa, Bali Kembali Movement dihadiri oleh Kadis DLHK Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa, S.TP, M.M., Plt Kadis Pariwisata Badung, Cokarda Raka Darmawan, dan ada pula video sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, serta Bupati Jembrana, I Nengah Tamba.
“Penerapan gaya hidup berkelanjutan atau sustainable lifestyle, merupakan salah satu langkah pencegahan kerusakan lingkungan, yang bertujuan menuju bebas sampah atau zero waste. Selain itu, gaya hidup berkelanjutan merupakan upaya konservasi sumber daya yang melibatkan proses produksi, konsumsi, penggunaan kembali dan pemulihan produk hingga kemasan,” ungkap Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada video pidato pembukaan acara Bali Kembali Movement.
Selain menghadirkan talkshow yang membahas soal brand lokal dan sustainable fashion, Bali Kembali Movement juga mengadakan trunk show dan pop up store dari empat brand lokal, yaitu Studio Azra, Harmonia, Lalua, dan Dinnaro.
“Acara ini merupakan upaya TBF Consultant dalam mengapresiasi para artisan dan sumber daya lokal untuk menghasilkan kualitas terbaik dan berkelanjutan secara produk maupun bisnis di Bali. Ini saatnya local support local. Dalam kesempatan ini, kami juga melakukan business matching para klien TBF di Jakarta dan Singapura dengan para UMKM pengrajin hand screen printing, supplier bahan, dan para konveksi di Bali,” ungkap Melinda Babyanna, Founder & CEO TBF consultant.
Bali Kembali Movement ini diharapkan bisa memotivasi para fashionpreneur serta pelaku UMKM Indonesia untuk kembali bangkit dan optimis dalam memajukan industri fashion lokal yang sustainable.
Artikel Asli : https://kumparan.com/kumparanwoman/upaya-bangkitkan-industri-fashion-lokal-saat-pandemi-lewat-bali-kembali-movement-1w55q2LqhmL/full