Cnnindonesia.com/ CNN Indonesia / 10 Agustus 2021, 14:42 WIB
Jakarta, CNN Indonesia — Pertumbuhan ekonomi nasional yang naik melesat mencapai 7,1 persen pada kuartal II tahun 2021 kembali terdampak pandemi Covid-19. Sebab, lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah pada Juni 2021 lalu kembali menekan ekonomi Indonesia pada awal kuartal III-2021.
Terkait hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan telah mendapat arahan dari Presiden RI Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (9/8) kemarin.
Dalam sidang tersebut, ucap Sandiaga, Jokowi meminta seluruh Kementerian/Lembaga untuk segera merealisasikan seluruh program, serta meningkatkan kinerja untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. Sehingga, program-program yang ditujukan kepada masyarakat dapat tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.
“Beberapa arahan dari Bapak Presiden ini mudah-mudahan bisa menjadi pegangan kita dalam menyusun kegiatan, terutama untuk tahun 2022,” ungkap Sandiaga.
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022 yang merujuk pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2021 itu pun diungkapkan Sandiaga menunjukkan besarnya optimisme.
Apalagi, lanjutnya, jumlah kasus Covid-19 di Nusantara, terutama di Ibu Kota kian menurun berdasarkan bed occupancy rate Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, yakni dari sebelumnya 90 persen kini hanya sebesar 20 persen.
Karena itu, RAPBN 2022 ditegaskan Sandiaga harus terus menjadi alat yang dapat digunakan untuk terus meningkatkan kinerja, mulai dari konsumsi rumah tangga, investasi, kinerja ekspor-impor serta lainnya.
“RAPBN 2022 ini menggambarkan optimisme dan harapan, tapi terkalkulasi dengan baik dengan tahapan yang jelas, penuh presisi dan kredibel,” jelasnya.
APBN ini pun ditekankannya harus dicermati untuk menjadi stimulus meningkatkan daya saing. Dia pun meminta kepada jajarannya di Kemenparekraf untuk kembali menyisir seluruh anggaran dalam RAPBN 2022.
Dengan begitu, program yang dianggarkan dapat tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk dirasakan langsung oleh masyarakat. Apalagi besaran defisit telah ditetapkan di atas tiga persen pada tahun 2022.
“Kita harus efisien dan kita harus potong APBN yang bukan prioritas dan kita tetapkan skala prioritas, karena tingkat penerimaan, yaitu pajak belum menunjukkan perbaikan dan kita harus hadirkan program-program yang berkeadilan,” papar Sandiaga.
“Ini yang menjadi arahan kita bahwa momentum kuartal II-2021 ini harus dipakai oleh kita untuk mempercepat realisasi anggaran kita tahun 2021, dan harus juga merealisasi peluang kita terkait dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkaitan dengan lapangan kerja,” tambahnya.
Terkait hal tersebut, Sandiaga telah menginstruksikan jajarannya untuk memonitor anggaran, termasuk dalam segi penyerapan.
“Jadi harapannya, optimisme ini bisa kita bawa, kurangi belanja birokrasi, tingkatkan kerja digital dan juga bantu pemerintah daerah untuk melakukan kebijakan di sektor parekraf secara tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu,” ungkap Sandiaga.
“Juga terus kembangkan SDM, dana pendidikan, pelatihan serta kesehatan. Jadi diharapkan bisa menjadi pegangan kita agar APBN 2022 ini akan semakin responsif,” tutupnya.
Artikel Asli : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210810143749-97-678736/sandiaga-sebut-efisiensi-apbn-jadi-kunci-pemulihan-ekonomi