PPKM Darurat Diperpanjang, Pelaku Wisata Pantai Selatan Minta Penundaan Cicilan Bank

Pengamat Apresiasi Wacana Dana Hibah bagi Sektor Pariwisata
July 19, 2021
Siaran Pers: ’Indonesia Spice Up The World’ Tingkatkan Peluang Indonesia di Industri Kuliner Dunia
July 19, 2021

Suaramerdeka.com / Agung Priyo Wicaksono/19 Juli 2021 , 15:21 WIB

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – Lonjakan kasus Covid-19 masih terus terjadi. Perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir bulan Juli membuat pelaku wisata semakin nelangsa. Para pemilik rumah makan di Pantai Depok, Bantul, harus menunggak cicilan hutang ke perbankan karena sama sekali ada pendapatan. Jikapun memperoleh rejeki habis untuk kebutuhan sehari-hari.

Pemilik rumah makan di Pantai Depok, Nunik mengungkapkan selama PPKM Darurat sama sekali tidak ada wisatawan yang datang. Objek wisata ditutup total dan pintu masuk Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) pantai dijaga petugas mulai pagi hingga malam.

”Kami pasrah meski sangat terpuruk. Mau bagaimana lagi? Sementara kami coba melayani masyarakat yang membeli secara daring tetapi sangat sedikit. Pengiriman juga susah jalan ditutup semua,” tuturnya.

Memang, ada kalanya satu kilogram ikan terjual dalam sehari namun tidak tiap hari. Bahkan sering pula tidak laku sama sekali karena tak ada pesanan. Kondisi semakin tidak menentu ketika sejumlah jalur utama menuju objek wisata dilakukan penyekatan sehingga warga di wilayah Kota Yogyakarta yang ingin pesan menu terkendala pada pengiriman.

 

Cicilan Utang

Nunik mengatakan dalam kondisi PPKM Darurat para pelaku usaha rumah makan di Pantai Depok hanya berharap ada kebijakan dari perbankan. Mereka minta bisa menunda cicilan utang karena selama PPKM Darurat pendapatan turun hampir 99 persen.

Pelaku usaha rumah makan laut lainnya, Dardi Nugroho mengatakan jika PPKM Darurat diperpanjang, ia minta pemerintah harus memberi kompensasi kepada pelaku usaha yang merugi akibat penutupan objek wisata.

”Kompensasi tidak harus uang namun bisa penundaan cicilan utang di perbankan karena jika hanya untuk makan sehari-hari masih sanggup. Namun untuk cicil utang perbankan sudah tidak sanggup. Selama PPKM Mikro hingga PPKM Darurat, saya sudah dua kali tidak bisa nyicil utang, sama sekali tidak ada pendapatan,” tandasnya.

Pelaku wisata di Pantai Samas, Eko Susanto hanya pasrah atas keputusan pemerintah karena menolakpun tidak ada gunanya. Ia berharap pemerintah bertanggung jawab memberi kebutuhan masyarakat yang terdampak karena tak bisa mencari nafkah.

Artikel Asli : https://www.suaramerdeka.com/ekonomi/pr-04439585/ppkm-darurat-diperpanjang-pelaku-wisata-pantai-selatan-minta-penundaan-cicilan-bank?page=all

logo