PHRI DKI Optimistis Okupansi Hotel Naik 5 Persen Saat Imlek

Kemristek hibahkan GeNose ke Kemparekraf
February 9, 2021
Terobosan Kebijakan Global dan Indonesia dalam Pemulihan Pariwisata
February 9, 2021

Cnnindonesia.com / CNN Indonesia / 09 Februari 2021 ,16:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantoro optimistis okupansi hotel meningkat selama liburan tahun baru China atau Imlek. Pasalnya, tahun-tahun sebelumnya, biasanya terjadi peningkatan okupansi sebesar lima persen saat long weekend.

“Okupansi kami harapkan ada kenaikan 5 persen lah. Asal jangan ada pengaturan diperketat di akhir pekan saja,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/2).

Meski demikian, lanjut Sutrisno, biasanya peningkatan okupansi lebih besar terjadi pada hotel berbintang. Sementara okupansi hotel non bintang cenderung flat atau tidak naik.

Ia mengacu pada data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di DKI Jakarta pada Desember 2020 yang mengalami banyak hari libur.

“Biasanya bintang 3-4 (yang mengalami kenaikan). Hotel bintang 1 tidak terlalu. Ada peningkatan tapi tidak begitu besar,” tuturnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta sendiri mencatat TPK hotel berbintang di DKI Jakarta pada Desember 2020 sebesar 45,40 persen atau turun sebesar 0,23 persen dibandingkan November 2020.

Menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang tiga merupakan yang tertinggi yaitu 51,83 persen, sedangkan yang terendah TPK hotel bintang satu yaitu sebesar 31,48 persen.

Dibandingkan November 2020, TPK hotel berbintang Desember 2020 mengalami penurunan di klasifikasi hotel bintang lima, yakni turun 3,94 persen, bintang dua turun sebesar 10,16 persen dan bintang satu turun 6,52 persen.

Sedangkan untuk klasifikasi hotel bintang empat, dan bintang tiga mengalami peningkatan, yaitu 3,23 persen (hotel bintang empat); dan 1,45 persen (hotel bintang tiga).

Untuk meningkatkan okupansi hotel di DKI, tutur Sutrisno, PHRI juga tengah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk membuat promosi pariwisata.

Misalnya, kata dia, dengan pihak maskapai terkait diskon tiket pesawat yang digabungkan dengan diskon penginapan. Rencananya, program-program promosi tersebut akan diluncurkan pada Maret mendatang.

“Sedang kami jajaki untuk kerja sama agar masing-masing bisa membuat diskon. Dengan demikian bisa menarik kunjungan wisatawan domestik. Karena kami harus ada inovasi baru, kalau tidak hotel seperti ini tidak akan bisa kembali penuh seperti pada waktu sebelum pandemi,” pungkasnya.

Artikel Asli : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210209100850-92-604016/phri-dki-optimistis-okupansi-hotel-naik-5-persen-saat-imlek

logo