Pasar Modal Jadi Alternatif Pembiayaan Sektor Parekraf

Kunker ke Danau Toba, Sandi Nikmati Kopi dan Ombus-ombus di Adian Nalambok
February 19, 2021
Tak Cukup Hanya Rasa, Pengusaha Kuliner Juga Harus Terampil Bercerita
February 19, 2021

Medcom.Id /Sedya Utami / 19 Februari 2021, 14:26 WIB

Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk mencari sumber pembiayaan lain melalui pasar modal. Pasalnya, modal usaha masih menjadi kendala besar bagi pelaku parekraf di Indonesia.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Hanifah Makarim mengatakan sebanyak 92,37 persen pelaku ekonomi kreatif hanya mengandalkan modal sendiri atau pinjaman dari keluarga untuk membantu usahanya.

Kemudian sekitar 24,44 persen memperoleh pembiayaan dari perbankan dan 0,66 persen dari lembaga keuangan nonperbankan. Artinya baru 25 persen pelaku parekraf yang memiliki akses permodalan ke lembaga keuangan baik perbankan maupun nonperbankan.

Padahal pelaku parekraf bisa mendapatkan akses pembiayaan dengan melantai di bursa efek melalui skema Initial Public Offering (IPO). Karenanya, Kemenparekraf menggelar kegiatan bincang pasar modal untuk memperkenalkan sumber pembiayaan lain yang kurang yang masih kurang dikenal oleh para pengusaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Melalui kegiatan ini, kami berharap para pengusaha terutama UMKM dapat saling berbagi pengalaman dalam menemukan model bisnis lainnya, sehingga usahanya dapat berkembang lebih baik lagi. Untuk itu, pelaku usaha di sektor parekraf jangan menunggu besar untuk go public, tapi jadilah besar dengan go public melalui bursa efek,” ujar Hanifah dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Jumat, 19 Februari 2021.

Hanifah menjelaskan selain kota Surabaya, kegiatan Bincang Pasar Modal ini selanjutkan akan dilaksanakan di kota Bandung, Makassar, Bali, dan Medan. Setelah rangkaian kegiatan tersebut selesai, Kemenparekraf  juga akan melaksanakan acara KreatIPO yakni workshop terkait pasar modal yang lebih intensif untuk mempersiapkan pelaku usaha parekraf melantai di Bursa Efek Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur, Sinarto memberikan menyambut baik pengenalan sumber pembiayaan lainnya, sebab hal ini yang diperlukan oleh pelaku UMKM untuk mendapatkan pengetahuan baru terkait alternatif permodalan lainnya.

“Saya berharap pertemuan kali ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk mengembangkan usaha pelaku parekraf melalui pasar modal Indonesia. Sehingga pelaku UMKM Indonesia menjadi UMKM yang berkelas,” ujar Sinarto.

Sementara itu, Kepala IDX Incubator Surabaya Cita Melisa menjelaskan manfaat yang diperoleh pelaku usaha parekraf jika masuk ke pasar modal, antara lain pelaku UMKM akan mendapatkan akses pendanaan dari masyarakat luas, profesionalisme, dan loyalitas karyawan meningkat, karena perusahaan akan dimiliki oleh publik secara luas, serta citra perusahaan dapat meningkatkan.

“Dari manfaat tersebut, pelaku usaha berkesempatan untuk membuka peluang baru dalam mengembangkan bisnisnya,” jelas Cita.

Artikel Asli : https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/3NOqwZ3k-pasar-modal-jadi-alternatif-pembiayaan-sektor-parekraf

logo