Paket Stimulus Jumbo Senilai Rp9,9 Triliun Disiapkan untuk Penyelamatan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Laporan Pemantauan Covid-19 di Sektor Parekraf (03 Februari 2021)
February 3, 2021
Siaran Pers : Menparekraf Berharap Insan Pers Kolaborasi Bangkitkan Sektor Parekraf
February 3, 2021

Pikiran-rakyat.com/Eka Alisa Putri/Diterbitkan 3 Februari 2021, pukul 16.36 WIB

PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk membuat paket stimulus jumbo.

Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno dalam Bincang-Bincang Program CHSE dan Gerakan Pakai Masker, Selasa, 2 Februari 2021.

“Kami dan Pemerintah Provinsi Bali sedang mendorong satu paket jumbo Rp9,9 triliun, yang diarahkan untuk paket stimulus penyelamatan sektor pariwisata dan juga ekonomi kreatif,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Kemenparekraf, Rabu, 3 Februari 2021.

Sandiaga Uno menjelaskan bahwa paket stimulus jumbo tersebut dapat digunakan para pelaku usaha di bidang Parekraf untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.

“Yang digunakan untuk, karena sekarang adalah cash is King, butuh sekali dana untuk membayar karyawan, untuk bertahan,” ucapnya.

Oleh karena itu, Kemenparekraf menghadirkan paket berupa pinjaman dana tersebut, agar para pelaku usaha di bidang Parekraf dapat bertahan hingga beberapa tahun ke depan.

“Nah inilah paket pinjaman lunak kepada sektor korporasi yang bergerak di pariwisata dan ekonomi kreatif, yang bisa membuat mereka bisa bertahan mungkin satu, dua tahun ke depan,” kata Sandiaga Uno.

Selain paket stimulus jumbo senilai Rp9,9 triliun, dia juga memiliki keinginan untuk menambah paket stimulus lainnya dengan nilai yang lebih kecil.

“Jadi paket ini sedang kita dorong bersama-sama, tapi saya ingin ditambah lagi mungkin ada, kalau tadi ada paket jumbo, ada juga paket mikro,” ucap Sandiaga Uno.

Dia menjelaskan bahwa paket stimulus mikro tersebut diberikan bagi para pelaku usaha di bidang Parekraf dengan skala yang lebih kecil.

“Yaitu untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang skalanya mikro dan kecil, jadi mungkin jumlahnya antara Rp3 atau Rp3,5 triliun,” ujar Sandiaga Uno.

Dia pun berharap usulan paket stimulus tersebut dapat disetujui dalam skema paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Karena kita khawatir jika tidak diberikan stimulus, kemungkinan terjadi adalah permanent damage. Karena selama ini mereka ‘mantab’ kan, mantab itu adalah makan tabungan. Sekarang mereka masuk ke periode setelah dua tahun ini, manset, makan hasil jual aset,” tutur Sandiaga Uno.

Dia mengungkapkan bahwa aset-aset yang dijual oleh para pengusaha tersebut dapat sangat berbahaya. Apalagi, jika aset tersebut merupakan aset produktif.

“Jadi aset-asetnya mulai terjual, nah ini yang berbahaya sekali. Apalagi kalau aset-asetnya ini adalah aset produktif. Sehingga mereka tidak bisa memulai usaha lagi, dan butuh bantuan untuk mereka bisa kembali bangkit dan berkembang,” kata Sandiaga Uno.

Oleh karena itu, Sandiaga Uno berharap paket-paket stimulus yang akan diusulkan tersebut dapat disetujui dan dieksekusi dengan baik.

“Saya ingin paket-paket ini bisa segera tereksekusi, saya lagi memohon waktu ke Pak Menko Perekonomian dan teman-teman yang ada di program PEN, untuk mempertimbangkan ini,” ucap Sandiaga Uno.***

Editor: Gita Pratiwi

Artikel Asli: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-011374456/paket-stimulus-jumbo-senilai-rp99-triliun-disiapkan-untuk-penyelamatan-sektor-pariwisata-dan-ekonomi-kreatif

logo