Suaramerdeka.com / Amelia Hapsari / 17 Juli 2020, 15:17 WIB
YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – Dinas Pariwisata (Dispar) DIY telah menyiapkan dua strategi menyambut pelaksanaan uji coba terbatas pada sejumlah objek wisata.
Cara pertama adalah pemulihan destinasi yang kini berlangsung hingga tahap evaluasi nantinya. Strategi kedua yakni pemulihan pasar yang sedang mulai dilaksanakan.
“Di masa uji coba terbatas, kami masih fokus pada wisatawan asal DIY yang berkunjung ke objek di wilayah DIY. Namun jika ada pengunjung dari luar daerah, silakan asalkan mematuhi protokol kesehatan,” kata Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo disela kegiatan simulasi pengkondisian destinasi wisata menuju kebiasan baru di Mangunan, Bantul, Jumat (17/7).
Adaptasi kebiasaan baru ini menjadi bagian yang dilaksanakan secara bertahap. Setelah kunjungan wisatawan lokal, akan dilakukan evaluasi. Apabila memungkinkan, objek akan dibuka untuk skala yang lebih luas semisal kedatangan wisatawan secara rombongan atau grup.
Namun ditegaskan Singgih, langkah itu baru akan diterapkan jika tahapan sudah berjalan. “Penting pula dilakukan pendataan wisatawan lewat aplikasi Visiting Jogja. Selain untuk memudahkan monitoring, data yang dimiliki juga lebih lengkap,” tukasnya.
Seiring uji coba terbatas, dia mengimbau wisatawan dan pengelola objek wisata agar tidak kendor dalam mematuhi protokol kesehatan. Jika mendapati pengunjung yang tidak patuh, pengelola wajib mengingatkan bahkan jangan segan melarang mereka masuk ke area wisata.
Kegiatan simulasi ini diikuti sejumlah pejabat Pemda, dan Bank Indonesia (BI) DIY. Terlihat, sebelum masuk ke objek Seribu Batu, rombongan terlebih dulu dicek suhu tubuh, dan mengisi data lewat handphone. Setelahnya, pengunjung diharuskan mencuci tangan.
Pada kesempatan itu dilakukan pula penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia kepada pengelola wisata, serta sosialisasi penggunaan aplikasi Visiting Jogja. Kepala BI DIY Hilman Tisnawan menjelaskan, Visiting Jogja adalah aplikasi reservasi destinasi wisata yang terintergrasi dengan sistem pembayaran non tunai QRIS.
Aplikasi yang dibangun atas hasil kerjasama BI dan Dispar DIY ini bertujuan untuk reaktivasi destinasi.
“Aplikasi ini mampu mendeteksi kapasitas suatu destinasi wisata dan pergerakan pengunjung sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19. Di samping itu juga untuk dashboard data informasi sehingga ke depan, pengembangan pariwisata bisa lebih tepat sasaran,” paparnya.
Kendati dihadapkan persoalan pandemi, dia berharap penurunan sektor pariwisata tidak terlampau drastis. Kunci utamanya, kata Hilman, adalah kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol. Jika ditemukan kasus penularan Covid-19 di objek wisata, pemerintah tidak akan segan menghentikan operasionalnya.
Artikel Asli : https://www.suaramerdeka.com/news/ekonomi-dan-bisnis/234965-objek-wisata-uji-coba-terbatas-dispar-diy-siapkan-2-strategi