Medcom.id / Husen Miftahudin / 17 Mei 2021, 16:31 WIB
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang diketuai oleh Erick Thohir dapat memberikan kemaslahatan bagi umat. Tak hanya membawa manfaat bagi sesama sesuai dengan konsep rahmatan lil ‘alamin, tetapi juga dapat mengakselerasi terwujudnya ekonomi yang berkeadilan.
“Jadi mari kita hadirkan, yaitu ekonomi yang berkeadilan. Kalau sudah eselon satu terlibat di MES, semua menteri-menteri, kita all out, saya yakin ekonomi yang berkeadilan ini kita bisa hadirkan dan dilokomotifi oleh MES,” tegas Sandi saat membuka Eid Al-Fitr Creative & Tourism Expo (ECTExpo) 2021 secara virtual, Senin, 17 Mei 2021.
Selain itu, lanjutnya, langkah dan program MES juga dapat menggerakkan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dia bilang, gelaran ini dapat meningkatkan keterampilan UMKM sehingga dapat melakukan kegiatan bisnisnya melalui virtual, mulai dari menjual barang-barang secara online hingga kegiatan wisata yang menggunakan platform digital.
Kemudian, ia menekankan dan memastikan bahwa program-program MES dapat mendorong upaya pemerintah dalam menyalurkan bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sehingga bantuan tersebut dapat tereksekusi secara cepat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan.
Sandi pun mengingatkan bahwa ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Oleh karena itu ia berharap MES dan semua pihak bergandengan tangan untuk menyukseskan program-programnya.
“Mari kita berempati, mari kita bersama-sama bergandengan tangan agar program-program MES bisa sukses. Kita harapkan juga ada tiga ‘G’ di sini, yakni Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Kita untuk Bertahan dan Maju Kembali),” tutur Sandi.
Sandi mengakui, banyak program-program Kemenparekraf yang bisa dikerjasamakan dengan MES. Selain pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, ada juga program adaptasi dengan digitalisasi, adopsi protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, Bangga Berwisata di Indonesia atau #DiIndonesiaAja, akselerasi inkubasi produk-produk kreatif unggulan.
Lalu, Masamo atau Masak Bersama Master secara Online, Belajar Usaha Kuliner Kreatif Nusantara (BUKKA), Muslim Fashion Festival (MUFFest), hingga Modest Fashion Founders Fund (MFFF). Adapun program Kemenparekraf yang banyak mendorong fesyen muslim bertujuan agar Indonesia dapat menjadi pusat busana muslim dunia.
Sandi yang juga telah bergabung dengan MES selama lebih dari 15 tahun juga bangga dan kaget atas langkah Erick yang dengan cepat mengubah wajah MES. Dia yakin sahabatnya tersebut dapat memaksimalkan peran MES dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
“Selama ini MES fokus memang masih di bidang keuangan dan di bidang perbankan. Namun kali ini MES sudah menjangkau kehidupan masyarakat, khususnya UMKM yang ada 65 juta dan juga UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada sebanyak 34 juta,” tutup Sandi.