Medcom.id / Suci Sedya Utami / 18 Februari 2021, 14:56 WIB
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyusun beberapa langkah strategis dalam membangkitkan sektor parekraf di era adaptasi kebiasaan baru (new normal).
Sektor parekraf harus bangkit lantaran 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di segmen tersebut. Dari jumlah tersebut 14 juta bekerja di sektor pariwisata dan 20 juta di sektor ekonomi kreatif, termasuk kuliner, fesyen, dan kriya.
Di sisi lain, hotel dan restoran merupakan sektor yang memiliki potensi sangat besar dalam membuka lapangan kerja. Oleh karenanya, strategi yang disusun akan disesuaikan dengan penyiapan lima destinasi super prioritas (DSP) yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang serta destinasi lainnya seperti Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.
“Untuk itu, pengembangan 5 DSP dan destinasi lainnya harus dipersiapkan dengan baik dan gercep (gerak cepat),” ujar Sandiaga dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Kamis, 18 Februari 2021.
Ia menjelaskan penyiapan lima DSP tersebut berlandaskan pada tiga pilar Kemenparekraf ke depan, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dengan inovasi, sektor ini harus bisa menciptakan produk parekraf yang baru.
“Selain itu, kita harus bisa beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di tengah pandemi covid-19. Serta berkolaborasi dengan kementerian lembaga terkait, seperti merangkul dunia usaha, pemerintah daerah, institusi pendidikan, Kadin, komunitas, dan media,” tutur dia.
Menurutnya upaya tersebut perlu dilakukan dengan gerak cepat dan gerak bersama, karena wisatawan mancanegara mengalami penurunan hampir 75 persen, sedangkan wisatawan nusantara hampir 30 persen. Selain itu, sebanyak 1,4 juta kehilangan lapangan pekerjaan.
“Ini adalah satu badai yang harus kita lewati bersama, tapi saya yakin bahwa badai pasti berlalu. Untuk melawan badai kita harus bergandengan tangan. Harapan kita pada 2021 bagaimana kita melakukan tren pemulihan diawali dengan kenaikan lapangan kerja di sektor pariwisata sebesar 3-4 persen, setelah itu sektor ekonomi kreatif kita harapkan naik 2-3 persen,” ujar Sandiaga.
Selanjutnya tiga upaya tanggap darurat pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu memberikan program perlindungan sosial untuk pekerja parekraf, realokasi anggaran untuk beberapa kegiatan seperti padat karya, dan pemberian stimulus ekonomi untuk pelaku bisnis pada sektor parekraf.
Kemudian pihaknya akan bergerak cepat dalam membangun fondasi kebangkitan pariwisata. Dalam 10 tahun ini, ia berkomitmen akan menjadikan pariwisata Indonesia sebagai destinasi wisata pilihan di Asia Tenggara.
Terakhir, Kemenparekraf memiliki program untuk membangun hubungan luar negeri melalui ekonomi kreatif, seperti World Conference on Creative Economy (WCCE) sebagai bentuk kepemimpinan internasional Indonesia di sektor ekonomi kreatif. Program ini rencananya akan disiapkan tahun ini dengan kick start pada 2022 dan 2023.
“Semoga Kadin bisa berpartisipasi dalam event ini, karena ekonomi kreatif merupakan tulang punggung kita. Indonesia tercatat berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan, dalam jumlah kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Untuk itu, mari kita sama-sama mendorong kemajuan ekonomi kreatif di dunia internasional,” tandas dia.
Artikel Asli : https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/JKRAzmyk-jurus-sandiaga-uno-reaktivasi-sektor-parekraf-di-tengah-new-normal