Kumparan.com / Konten Redaksi kumparan / 18 Agustus 2020, 14:27 WIB
Hingga saat ini, pandemi virus corona belum mereda di Indonesia. Meski begitu, hal itu tidak menyurutkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Tercatat pada Minggu (16/8), jumlah masyarakat yang berkunjung ke sejumlah lokasi wisata di Yogyakarta mencapai 39 ribu. Angka tersebut merupakan jumlah kunjungan tertinggi selama pandemi.
“Melihat kondisi pariwisata dari awal Juli hingga hari Minggu kemarin mengalami peningkatan setiap Minggu,” kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo di Kepatihan Pemda DI Yogyakarta, Selasa (18/8).
Singgih menuturkan, 39 ribu wisatawan tersebut terdata di aplikasi Visiting Jogja dan berkunjung ke 41 destinasi wisata yang ada. Kebanyakan wisatawan merupakan penduduk Yogyakarta. Akan tetapi secara grafik, wisatawan yang bukan dari Yogyakarta juga mulai meningkat.
“Paling tinggi kemaren 39 ribu (pengunjung) hampir 40 ribu yang terdata di Visiting Jogja yang menghubungi sekitar 41 destinasi hari Minggu kemarin. Dalam satu hari. Kalau dilihat profil nomer satu (jumlah terbanyak) tetap DIY, kemudian Jawa Tengah, Jawa Timur, Jabar dan DKI. Provinsi lain ada tapi kecil,” ucap dia.
“Ini adalah antara ekonomi dan kesehatan harus jalan bersama, tapi yang harus kita pahami sudah mulai pergerakan dari non ke Jogja. Karena kalau melihat grafiknya sudah mencapai 53 persen non DIY Ini yang kemudian harus waspada,” tambahnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Yogyakarta pada 11 Juli ada 8 ribu lulu pada 12 Juli ada 13 ribu. Kemudian pada Sabtu (18/7) jumlah wisatawan mencapai 11 ribu dan Minggu (19/7) mencapai 22 ribu. Lalu Sabtu (25/7) mencapai 18 ribu dan Minggu (26/7) sebanyak 27 ribu.
“Awal Agustus (Sabtu-Minggu) 14 ribu dan 29 ribu, terakhir kemarin 17 ribu (15 Agustus) dan 39 ribu (16 Agustus). Kalau weekday nggak signifikan, di bawah 5 ribu,” katanya.
Sementara mengenai destinasi wisata seperti Malioboro hingga saat ini masih bisa berjalan dengan normal berkat penerapan protokol kesehatan oleh petugas. Akan tetapi, lokasi wisata seperti pantai sangat terbatas jika hanya mengandalkan petugas saja.
“Mengandalkan petugas yang mengingatkan terus menerus saya kira nggak bisa. Yang perlu kemudian dibangun adalah kesadaran wisatawan juga bagaimana dia berada di zona yang harus menerapkan protokol,” ucap Singgih.
‘Karena wajib, mulai masker cuci tangan jaga jarak. Yang sering lupa masker dan jaga jarak. Habis foto-foto lupa, habis makan lupa lagi,” tambahnya.
Singgih menjelaskan dari 39 ribu wisatawan tersebut pemasukan dari tiket mencapai hampir Rp 150 juta. Dengan reservasi melalui Visiting Jogja, ia memastikan semua wisatawan terdata sehingga jika terjadi penularan virus corona akan lebih mudah distancing.
“Kita menerapkan kapasitas terbatas,” katanya.
Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X telah mengimbau terutama petugas di Malioboro agar senantiasa mendata wisatawan yang datang.
“Yang penting betul-betul (diterapkan protokol kesehatan), UPT Malioboro harus konsisten. Kalau memang dilakukan pendataan ya harus didata jangan ditinggal,” kata Sri Sultan.
Artikel Asli : https://kumparan.com/kumparannews/jumlah-wisatawan-di-yogya-capai-39-ribu-tertinggi-selama-pandemi-corona-1u1djv6Ym7m/full