Liputan6.com / Tira SantiaTira Santia /13 Oktober 2022, 16:40 WIB
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk dan Kapasitas Parekraf bagi para pelaku pariwisata di kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Jawa Timur pada 11-17 Oktober 2022.
“Kualitas dan kompetensi SDM pariwisata memiliki andil strategis dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata, termasuk di desa wisata. Sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf,” kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham dikutip dari Antara, Kamis (13/10/2022).
“Sinergi desa wisata dengan pariwisata dapat dilakukan dengan pendekatan 3C (commitment, competence, champion),” kata dia seraya menambahkan dalam pengelolaan desa wisata menuju desa wisata mandiri diperlukan SDM unggul.
Dalam pendekatan 3C itu, ia menjelaskan, commitment merupakan komitmen pemerintah daerah yang didukung competence (kompetensi) masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata.
“Kemudian champion yaitu dengan menciptakan agen perubahan melalui masyarakat unggul yang berkontribusi bagi perekonomian,” kata Diah.
Pelatihan bagi para pelaku pariwisata merupakan tahapan kedua rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0. Pelatihan yang melibatkan para pelaku pariwisata dari desa wisata ini dimaksudkan untuk mendukung peningkatan dan penyiapan Sumber Daya Menusia (SDM) andal dan profesional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengharapkan kontribusi aktif dari 135 peserta yang merupakan perwakilan dari 9 desa wisata.
Ia mengajak setiap individu memanfaatkan dengan baik kesempatan mendapatkan ilmu dan praktik langsung bidang kepariwisataan yang seluruhnya dirangkum dalam 17 modul, sehingga setara dengan program D2.
“Kita berharap SDM di desa wisata dapat terus berbenah diri, meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya, sehingga dapat beradaptasi dengan kebutuhan tren yang ada saat ini,” kata Florida.
Artikel asli : https://www.liputan6.com/bisnis/read/5096363/jadi-desa-wisata-mandiri-daerah-pariwisata-butuh-sdm-unggul