Suaramerdeka.com / Murdiyat Moko/ 18 Maret 2021, 09:40 WIB
JAKARTA, suaramerdeka.com – Menteri Parekraf/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur akan dilakukan dalam tiga pilar strategi, yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Mantan Wagub DKI Jakarta itu mengatakan inovasi dengan memanfaatkan teknologi perlu dilakukan untuk dapat memetakan potensi bisnis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan inovasi, pelaku usaha bukan cuma bisa bertahan tapi juga bisa menangkap peluang bisnis.
Sementara adaptasi, yakni dalam situasi pandemi saat ini harus dapat mendahulukan kesehatan dan keselamatan di setiap destinasi pariwisata dan kegiatan pariwisata termasuk di setiap lini ekonomi kreatif dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Berikutnya kolaborasi, yakni bekerja sama dengan berbagai pihak pemangku kepentingan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Beberapa program yang akan dijalankan adalah pengembangan amenitas dan aksesibilitas di Kawasan Otoritatif Badan Otorita Borobudur, termasuk pengembangan kompetensi SDM dan industri pariwisata, promosi dan publikasi produk wisata dan kegiatan juga revitalisasi destinasi wisata. “Juga program stimulus bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat bangkit dari pandemi Covid-19,” kata Sandiaga Uno.
Program stimulus bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait adalah Dana Hibah Pariwisata yang tahun ini akan ditingkatkan dan sasaran penerima diperluas. Stimulus diberikan dalam bentuk skema pinjaman lunak jangka panjang dengan bunga dibawah KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Selanjutnya adalah pengembangan Desa Wisata, yang merupakan bagian dari pada pilar terpenting dari pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan. Sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf menargetkan 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024. Dari 244 desa wisata, 150 desa wisata berada di 5 Destinasi Super Prioritas, termasuk DPSP Borobudur dan akan diperluas.
“Program ini harus mencakup desa wisata di setiap DPSP. Kita harapkan desa wisata ini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja. Dan tentunya, pengembangan desa wisata menekankan aspek berkelanjutan,” jelas Menparekraf.
Pemerintah juga menyiapkan program sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSES) gratis bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di DPSP Borobudur. Sertifikasi ini merupakan panduan protokol kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian penularan virus Corona.
Selanjutnya, Kemenparekraf akan memfasilitasi digitalisasi para pelaku ekonomi kreatif. Program digitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi, tidak hanya scale up (meningkatkan) SDM namun mendorong SDM parekraf bisa menghasilkan produk berkualitas.
Artikel Asli : https://www.suaramerdeka.com/news/ekonomi-dan-bisnis/257748-dongkrak-wisata-borobudur-ini-strategi-sandiaga?page=all