DFSK Gelora E Ideal Genjot Sektor Pariwisata, Biaya Operasional Rp200 per Kilometer

Gandeng UNICEF, Sandiaga Uno Optimis Bangkitkan Ekonomi Lewat Festival Taliwang
August 19, 2021
Sandiaga Yakin BIP dan Dana Hibah Bikin Bisnis MICE Bertahan
August 19, 2021

Pikiran-rakyat.com/Alza Ahdira/Diterbitkan 19 Agustus 2021 pukul 16.00 WIB

 

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah saat ini sedang berusaha untuk kembali menggenjot sektor pariwisata yang sempat berantakan karena pandemi Covid-19.

Karena hal tersebut, pemerintah berupaya melakukan berbagai usaha untuk mengakselerasi kembali sektor pariwisata salah satunya dengan efisiensi biaya.

Terkait efisiensi biaya, PT Sokonindo Automobile selaku pemegang merk DFSK memiliki solusi yang tepat untuk genjot pariwisata Indonesia.

Salah satunya dengan penggunaan mobil listrik DFSK Gelora E yang bisa dijadikan solusi.

Perlu diketahui bahwa pemerintah akan mendapatkan berbagai keuntungan jika menggunakan DFSK Gelora E dalam armada pariwisata strategis mereka.

Di antaranya ialah DFSK Gelora E merupakan satu-satunya kendaraan komersial ringan (light commercial vehicle) yang menggunakan tenaga listrik di Indonesia.

DFSK Gelora E bisa menjadi solusi efektif dalam meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia karena memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak ada di kendaraan-kendaraan komersial konvensional lainnya.

“Kendaraan komersial ringan listrik yang kami tawarkan ini menawarkan efisiensi energi yang tinggi, memiliki biaya operasional yang rendah, hingga ramah lingkungan sehingga sangat cocok untuk menunjang sektor pariwisata sehari-hari,” kata PR & Media DFSK Indonesia, Achmad Rofiqi.

Penggunaan DFSK Gelora E yang digerakan tenaga listrik bisa meningkatkan kualitas pelayanan melalui keunggulan yang ditawarkan. DFSK Gelora E tersedia dalam model Minibus yang cocok untuk digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan dengan dukungan kabin yang lega dan nyaman.

Bisa juga pemerintah memilih penggunaan blind van yang cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan barang atau logistik dengan panjang ruang bagasi hingga 2,63m dan mampu menampung banyak barang bawaan.

Selain itu, DFSK Gelora E memiliki suasana kabin yang senyap karena mesin listrik tidak menghasilkan emisi dan juga suara.

Mobil juga tidak tidak meninggalkan bau kurang sedap akibat pembakaran bahan bakar minyak (BBM).

DFSK Gelora E juga mendukung dari segi bisnis melalui biaya operasional harian yang terbilang rendah dan sangat memungkinkan untuk meningkatkan margin keuntungan bisnis.

Baik model minibus dan blind ban hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 200 per kilometer, dan angka yang ditawarkan ini lebih rendah 1/3 dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional, sampai memberikan lebih banyak keuntungan dari segi biaya operasional.

Soal jarak tempuh pun tidak usah risau karena DFSK Gelora E memiliki jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer berdasarkan NEDC (New European Driving Cycle).

Pengisian daya baterai juga mudah berkat sistem pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A, atau fitur fast charging di mana kapasitas 20 – 80% hanya membutuhkan waktu 80 menit.

“Keunggulan lain yang dimiliki oleh DFSK Gelora E adalah bebas emisi gas buang sehingga sangat ramah lingkungan.

“Hal ini sangat bagus, terutama untuk mendukung pariwisata berbasis alam, sehingga bisa menjaga keasrian lingkungan dan kenyamanan para wisatawan selama di lokasi wisata,” tutur Achmad kembali.

Untuk harga yang diberikan pada mobil DFSK Gelora E ini pun cukup terjangkau.

Mobil listrik komersial DFSK Gelora E bisa dibeli dengan banderol hanya Rp510 juta On The Road (OTR) Kota Jakarta.***

Artikel Asli: https://www.pikiran-rakyat.com/otomotif/pr-012426028/dfsk-gelora-e-ideal-genjot-sektor-pariwisata-biaya-operasional-rp200-per-kilometer

logo