Suaramerdeka.com / Puthut Ami Luhur/ 15 April 2021, 16:00 WIB
SEMARANG, suaramerdeka.com – Potensi Jateng dalam dunia pariwisata sangatlah besar, tercatat ada 690 destinasi wisata di mana di dalamnya termasuk desa wisata yang bisa membangkitkan perekonomian. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sinoeng Noegroho Rachmadi menyatakan, dalam 2021 ini ada beberapa agenda pariwisata akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Ada Arak-arakan Cheng Ho, Borobudur Marathon dan Festival Kota Lama Semarang. Semuanya akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, tidak hanya basa-basi hanya sekedar tes suhu dengan thermogun,” kata Sinoeng dalam Forum Group Discussion (FGD) KADIN dan PHRI JATENG “Mendukung Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi melalui Industri Pariwisata Jawa Tengah”, secara daring, Kamis (15/4/2021).
Ada beberapa agenda pariwisata yang akan dilaksanakan secara hybrid atau daring dan luring.
Menyinggung pariwisata sebagai satu elemen ekonomi, menurut Sinoeng harus menuju industri di mana di dalamnya ada keterlibatan kolaborasi dan sinergi antara media, komunitas, pemerintah, asosiasi, akademisi dan perusahaan.
“Keterlibatan pemerintah di sini, tidak hanya pemerintah provinsi saja tetapi juga pemerintah secara keseluruhan mulai dari tingkat bawah sampai atas,” tuturnya.
Ia berharap, ke depan destinasi wisata tidak hanya Borobudur saja tetapi juga menciptakan Borobudur-Borobudur baru dan mengkombinasikannya dengan sport atau culture.
Dengan kombinasi antara kedua hal tersebut, diharapkan lama tinggal wisatawan semakin bertambah dan harapannya spend the money-nya juga akan meningkat, sembari agar potensi-potensi di sekitarnya juga terangkat.
Ketua Umum Kadin Jawa Tengah Kukrit SW menyatakan, prediksi memasuki kuartal kedua 2021 semua bisa lebih terkendali dan pariwisata bisa didongkrak sekaligus menggairahkan ekonomi. Ia sebagai pengusaha tetap optimis, meskipun kondisi sedang tidak menguntungkan karena pandemi Covid-19.
“Beberapa waktu lalu Menkeu Sri Mulyani menyatakan pertumbuhan ekonomi 2021 tumbuh 5,2 persen, lalu bagaimana caranya dari yang sebelumnya minus. Satu di antaranya paling mudah adalah dengan pariwisata,” tuturnya.
Ia menceritakan, pekan lalu ketika long weekend Paskah, jalanan antara Semarang – Magelang, penuh kendaraan dari luar kota, hotel-hotel dan tempat pariwisata juga penuh. Hal ini membuktikan destinasi wisata di Jateng sangat menarik perhatian masyarakat dari luar daerah.
Salah satu cara mendongkrak pariwisata, selain menggelar event rutin yang sudah terjadwal adalah dengan Sport Tourism. Kadin Jateng pada tahun ini berencana menggelar beberapa event sport tourism, antara lain Sepeda Srikandi dengan start dan finish di Candi Borobudur, Panahan dan Paralayang.
Sementara Ketua KONI Jateng Brigjen (Purn) Soebroto menyatakan, mengelola sport tourism berpotensi besar akan mendatangkan wisatawan dari mancanegara meski saat ini belum bisa dilakukan. Jawa Tengah menurutnya, memiliki destinasi wisata yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi sport tourism.
“Jateng punya Kemuning, Kudus, Wonosobo dan Dieng, Banyumas, Batang dan Semarang bagus untuk sport tourism digabungkan dengan cabang olahraga paralayang ,” tuturnya.
Destinasi lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk sport tourism adalah Karimunjawa dikolaborasikan dengan menyelam.